Ketika satu itu hanya dua puluh empat
Bergerak menerjang waktu lintas ruang dan tempat
Sejenak temani siput temani awan
Merayap bergerak jumpai kesunyian
Terlupa yang disebut insan: angin sepoi
Terlupa yang diberi nama: mentari senja
Ampun melupakan karyaMu
Maaf tinggalkan buah tanganMu
Kini diri temui yang terlewati...
Berjalan menggandeng kura-kura perlahan
Terbang rendah temani kupu-kupu
Bergeser bersama gumpalan awan putih
Melayang dalam hembus angin sore
Menahan waktu tetap merayap lambat...
Terbuai dalam reuni singkat
Sejenak terlupa raga tetap di bumi
Raga yang terbiasa terluka
Terhantam waktu yang berjalan cepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar