Minggu, 13 Mei 2012

"..."

"..."

semarakku sudah berakhir..
tapi Engkau semarak bagiku ya Tuhan..

"..."

gegap gempita di ruang hati ini memudar..
kesunyian hati menjadi satu-satunya yang ada di hati..
tapi Engkaulah alunan melodi indah yang sayup terdengar..
masuk perlahan, mengisi setiap sudut hampa dalam diri..

"..."

ketika kesendirian itu menjadi nyata..
ketika suara-suara lain terdengar jauh..
insan-insan berdiri dalam jarak..
dan kekosongan hadir di sekeliling diri ini..

Kau hadir dalam sentuhan lembut di hati..
Kau menjumpaiku, menyapa perlahan..
Kau bercakap denganku dalam saat perhentian..
Kau menyampaikan kata-kataMu dalam bahasa yang tak terucapkan..

"..."

Tuhan,
mengapa Kau menciptakan langit yang begitu luas di sana,
membiarkan banyak ruang kosong di cakrawala?
mungkinkah merpati lemah di atas sana juga kesepian seperti aku di sini?

"..."

dan kutemui jawaban di sudut hati...

langit tak pernah kosong
awan-awan berarak sesuai jalurnya
mentari datang dan pergi di ujung langit
dan lihat,
cintaMu memenuhi tiap ruang kosong di antaranya
cintaMu mengalir di antara hembusan angin lembut
cintaMu menelusup hingga ke jurang terdalam,
dan cintaMu kuhirup dalam tiap hembusan nafasku..

kini hatiku tak seperti ruang angkasa yang hampa,
yang kosong tak berisi, hanya ada kesunyian di sana,
kini hatiku penuh dengan hangatnya cinta kasih surgawi,
membawa sorak sukacita dan nyanyian malaikat kembali terdengar!

"Tuhan, Engkau baik..."

kini dalam kesunyian yang sama,
dalam kesendirian yang nyata,
lengkung senyumku tercipta
karna aku tahu,
ruang hati ini bukanlah sudut mati
ruang hati ini tak berisi kehampaan
aku merasakan cinta memenuhi udara di sekelilingku
dan membiarkan cinta terhirup bebas olehku
merasuk memenuhi setiap sudut di hati
menelusup ke sendi-sendi yang goyah
dan membuatku berjejak tangguh di bukitku.

"Tuhan Yesus, Engkau sangat baik!"
 =========================================================
-Christnadi, 13 Mei 2012, 16:24 sore, di tengah kesendirian Ruang Komisi Remaja GKI Gunung Sahari dan di tengah kesepian hati ini, namun kuakhiri puisi ini dengan sorak sukacita di hati dan lengkung senyum di wajah.. "Tuhan Yesus Kristus, Engkau teramat baik bagiku!" *bigsmile*