Kamis, 15 November 2012

Langkah Sang Musafir


Langit berganti warna
Sang Terang mengintip
dari balik jubah putih temaram
Aturan nada-nada sederhana teratur
sesuai derap langkah kaki

Ke manakah Sang Musafir melangkah?
Sedang kepak-kepak sayap itu menuju selatan?
Ia hanya diam termenung
memandangi Sang Terang yang tersenyum keheranan

Lihat jejak tak bertuan itu hendak menuntun
Meski Musafir tak berdaya mengikutinya
Lihat angin kering berhembus
Menggiring Musafir ke tempat yang tidak diingininya

Sang Terang menanti dengan sabar
Kaki-kaki lelah itu temukan jalannya
“Kembalilah wahai insan tak bertenaga,
Asa memanggilmu, pulanglah, pulang”

Lihat tubuh yang ditinggalkan jiwa
Terhisap gelap, terdampar di tengah padang tak berarah
Sang Terang makin merunduk di ufuk
Menatap sedih Sang Musafir pencari cinta

================================================
-Puisi Kolaborasi Ade Ayu S. Simorangkir dan Christnadi P. Hendartha yang kedua, 15 November, sehari setelah Ayu berulangtahun di 14 November 2012.


Dead. White. Rose.



Bunga mawar itu tak lagi menunjukkan keindahannya,
Ia mulai layu seiring senja menyapa,
Kering dan usang beranjak malam datang,
Mawar itu tak lagi menebar wangi cinta.

Hampiri dia,
Dan kau akan temukan kelopak lusuh
Sentuhlah dia,
Dan kau hanya dapatkan duri

Panggillah kehidupan dari ujung bumi,
Hembuskan cinta dari empat penjuru mata angin!
Biarkan sang mawar temukan asa,
Biarkan batang kering diairi kembali!

...

Dan kuteteskan air mata,
Untuk mawar tak bernyawa.
Terhempas, tergeletak tanpa daya,
Menanti angin membawanya pergi,
Sejauh mungkin, melalui kehampaan, menuju ketiadaan,
Hingga tanah tak mengenalinya lagi...

============================================================
-Puisi Kolaborasi Ade Ayu S. Simorangkir dan Christnadi P. Hendartha, November 2012

Senin, 12 November 2012

Untuk Ungu, Dari Kelabu

 
Aku.
Diriku.

Kamu.
Dirimu.

Aku.
Kelabu.
Kau.
Ungu.

Aku. Sendu. Redam. Lebam.
Dalam hening tak bergeming.
Kamu. Semu. Jauh. Rengkuh.
Dalam mimpi dalam sendiri.

Kau. Di sana.
Melihatmu di sana.
Tersenyum di sana.
Bahagia di sana.

Aku.
Dan diriku.
Menatapmu.
Dan dirimu.
Mencintaimu.
Dari sudut gelapku.

Selamat tinggal.
==================================================
-Christnadi, dalam keheningan malam di beranda asrama, November 2012