Selasa, 21 Oktober 2025

Turun. Selesai.

Turun

Menurun

Terus melungsur

Sampai pada hilir


Seharusnya kisah cerita 

Gubahan seorang pujangga

Yang diawali “pada suatu hari”

Berakhir selepas titik kulminasi


Namun realita suka bertutur sendiri

Setiap insan ada hikayatnya sendiri

Kala Sang Penutur Kisah punya mau

Selepas puncak cerita masih berlanjut 


Selamat tinggal bukit jaya kebanggaan

Cerita belum usai narasi terus dirangkai

Dan jalan di depan hanyalah menyelusur

Langkah maju menapak turun ke lembah


Tiada lagi panorama indah membuat takjub

Tiada awan berkelindan dengan sinar mentari

Kabut dingin kelabu perlahan datang menemani

Menuntun pada banyak tanda tanya di hadapan


Ya Khalik Semesta yang empunya hikayat manusia

Berilah rahmat bagi kakiku melangkah pada jalanku

Naik maupun turun tak kubiarkan langkahku terhenti

Senyum atau air mata tak mengubah arah ku berjejak


Asal itu adalah mau-Mu nyata dalam goresan tinta-Mu

Terangkai indah maksud-Mu di dalam kitab kehidupanku

Maka janganlah aku lari menguntai kalimat sajakku sendiri

Supaya tercapai akhir kisahku dan dalam bangga Kau berkata


Selesai


------------------------------------------------------------------------

— Christnadi, untuk Minggu Prapaska VI GKI Peterongan, 10 April 2022

Tidak ada komentar: