Turun
Menurun
Terus melungsur
Sampai pada hilir
Seharusnya kisah cerita
Gubahan seorang pujangga
Yang diawali “pada suatu hari”
Berakhir selepas titik kulminasi
Namun realita suka bertutur sendiri
Setiap insan ada hikayatnya sendiri
Kala Sang Penutur Kisah punya mau
Selepas puncak cerita masih berlanjut
Selamat tinggal bukit jaya kebanggaan
Cerita belum usai narasi terus dirangkai
Dan jalan di depan hanyalah menyelusur
Langkah maju menapak turun ke lembah
Tiada lagi panorama indah membuat takjub
Tiada awan berkelindan dengan sinar mentari
Kabut dingin kelabu perlahan datang menemani
Menuntun pada banyak tanda tanya di hadapan
Ya Khalik Semesta yang empunya hikayat manusia
Berilah rahmat bagi kakiku melangkah pada jalanku
Naik maupun turun tak kubiarkan langkahku terhenti
Senyum atau air mata tak mengubah arah ku berjejak
Asal itu adalah mau-Mu nyata dalam goresan tinta-Mu
Terangkai indah maksud-Mu di dalam kitab kehidupanku
Maka janganlah aku lari menguntai kalimat sajakku sendiri
Supaya tercapai akhir kisahku dan dalam bangga Kau berkata
Selesai
------------------------------------------------------------------------
— Christnadi, untuk Minggu Prapaska VI GKI Peterongan, 10 April 2022

Tidak ada komentar:
Posting Komentar