T itu Tangguh
Seperti tangga yang kukuh
Helai demi helai yang dititi
oleh kaki-kaki laba-laba
Ringkih tapi tak merintih
Lemah tapi tak pernah lelah
Tak kuat menahan tapi kuat bertahan
Tangguh bisa saja berkeluh
“Sampai kapan?” bisiknya
Tapi dengan semangat
ia berseru, “Besok lagi!”
Seperti air yang bergegas
Ramai ramai mengucur
dari udik menurun hilir
Halang rintang terus diterabas
Jeritnya menjadi derunya
yang menabuh semangat bertalu-talu
T itu Tangguh
T juga berarti “Tahan!”
T juga berarti “Terjang!”
T juga berarti
“Tahu-kapan-bertahan-kapan-menerjang”
Kaki yang tangguh
mungkin tidak terlalu jauh melangkah
Tetapi begitu dalam ia berjejak
supaya tidak tumbang
Kalau perlu ia menyulurkan akar
mencengkeram sejauh dalamnya
sebelum mengayuh langkah selanjutnya
Kalau Tuanmu memanggil,
membagi salib-Nya,
memasang kuk-Nya,
mengikat kain lenan di pinggangmu
seperti yang Ia telah lakukan:
Berdirilah tegak dalam sujud yang rendah
Segera bisa saja kau jatuh
Tapi bangunlah kembali
setinggi Yesus berdiri setelah Ia tertimpa salib
Satu saat bisa saja kau menangis
dan derainya mengalir deras
Alirkan sejauh air lambung-Nya mengucur
sampai mengering,
bersama darah-Nya
yang tak membekas lagi
Kalau Ia minta kakimu: berikan!
Supaya dicuci-Nya
Kalau Ia minta hatimu: berikan!
Supaya direndam-Nya
lalu digosok-Nya perlahan
Sampai cinta-Nya melekat,
membekas sejauh mungkin,
meresap sampai engkau
tidak bisa berkata tidak
Supaya pelayananmu tidak kenal periode,
tidak kenal predikat atau posisi
Sekali melayani tak lagi mampu berhenti
Ditularkan dari pribadi ke pribadi
Diteruskan dari generasi ke generasi
supaya kelak,
tanganmu mampu
menggapai kaki Tuhanmu
dan boleh mencuci kaki-Nya
Walau tak kotor
Walau suci
-----------------------------------------------
— Christnadi, ditulis untuk bawakan sebagai bagian penutup dari Pembekalan Pengerja-Penatua-Pengurus Badan Pelayanan Jemaat GKI Peterongan Semarang di Green Valley Bandungan, 1 Juni 2023.
T untuk Tangguh, merupakan satu perenungan dalam bentuk puisi dari tiga perenungan yang ada sebagai pesan penutup dari kami bertiga: Pdt. Jerdi, saya, dan Pdt. Helen yaitu P-T-S (Pengorbanan, Tangguh, dan Spesial).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar