Suatu saat tersebutlah seorang hamba
Hamba yang sigap dan tangkas bekerja
Segala yang dimintakan padanya dilakukan
Tiap saat tuannya minta
Hamba itu pasti memberi
Sesuai dengan apa yang diinginkan tuannya
Suatu saat hamba ini memiliki sepuluh tuan
Dan sepuluh-sepuluhnya minta obat mujarab
“Kasihan ‘kan,” kata tuannya
"Lekas carikan supaya lekas sembuh”
Hamba ini dengan sigap memberikan obat
Ampuh betul sepuluh-sepuluhnya sembuh
Kesepuluh tuannya senang, satu tuan berterima kasih
Sembilan yang lain tidak
Tentu saja, pikir sang hamba
“Adakah tuan berterima kasih pada hambanya,
kala hambanya usai mengerjakan yang diminta?”
“Wahai hamba-hamba yang tidak berguna;
engkau hanya melakukan
apa yang engkau harus lakukan."
Dan hamba yang tidak berguna itu
dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap
Tempat mereka yang bernaung dalam ratap
diiringi dengan suara kertak gigi
Menggantikan tuannya
Yang meminta belas kasihan
Karena tidak mau menanggung
hukuman mati akibat dosa.
…
Suatu saat terkenanglah Sang Hamba
Hamba yang sigap dan tangkas bekerja
Segala yang dimintakan padanya dilakukan
Tiap saat tuannya minta
Hamba itu pasti memberi
Sesuai dengan apa yang diinginkan tuannya
Walau tidak pernah ada kata
terima kasih.
------------------------------------------------------------
— Christnadi, 11 September 2022, refleksi atas Lukas 17:7-19 dan Matius 25:14-30

Tidak ada komentar:
Posting Komentar