Tak tampak lagi celotehmu
Berderet rapi mengiring masa
Tapi gema menggantikanmu
Dalam tiap kalimat berujung rima
Yang telah menyesap indahmu
Meniru lenggak lenggok syairmu
Berguru pada namamu
Kalau sudah sampai di sana
Gubah satu lagi untuk Sang Sabda
Dan tuturkan di depan sumringah-Nya
Di sepanjang jalan menuju kekekalan
-------------------------------------
— Christnadi, 27 April 2024, satu puisi sederhana untuk pujangga yang gaya berpuisinya telah kupinjam belakangan ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar