Selasa, 21 Oktober 2025

Selamat Jalan Joko Pinurbo


Tak tampak lagi celotehmu

Berderet rapi mengiring masa

Tapi gema menggantikanmu

Dalam tiap kalimat berujung rima

Yang telah menyesap indahmu

Meniru lenggak lenggok syairmu

Berguru pada namamu


Kalau sudah sampai di sana

Gubah satu lagi untuk Sang Sabda

Dan tuturkan di depan sumringah-Nya

Di sepanjang jalan menuju kekekalan


-------------------------------------

— Christnadi, 27 April 2024, satu puisi sederhana untuk pujangga yang gaya berpuisinya telah kupinjam belakangan ini.

Tidak ada komentar: