Pembatasan sosial apapun bentuknya:
Physical distancing, work from home, karantina wilayah
Seharusnya membuat orang makin mengerti empati
Tetapi kok malah membuat orang lupa bagaimana caranya berelasi
Mengubah umat yang menyembah, teman yang karib, warga yang berkontribusi,
Menjadi netizen yang aktif, dengan jari jemari yang lihai menari-nari
Bersuara, tapi tak berbunyi
Terlalu banyak kata-kata, sedikit interaksi
Terlalu banyak kata-kata, sedikit belas kasih
Wahai pujangga bisakah dikurangi?
Buang beberapa yang tidak perlu
Dan biar deret kata berakhir rima
Menjadi sajak yang penuh makna
Kalau COVID berlalu dan kita semua boleh bebas bertemu
Semoga kita masih ingat bagaimana caranya:
memberi senyuman hangat, berjabat erat, menggandeng sahabat
Karena sudah terlalu lama virus ini membuat banyak orang sakit:
Kepala panas, hati dingin, mulut terbatuk-batuk sebagai tanda: saatnya mengutuk
Tuhan, adakah yang tahan?
Berikanlah kesembuhan!
--------------------------------------
— Christnadi, 12 April 2020

Tidak ada komentar:
Posting Komentar