Tak perlu dinilai orang, akulah yang benar.
Inikah artinya tak ada yang benar sepertiku?
Ada, hanya mereka yang aku setujui.
Dengan demikian, yang berbeda berarti salah.
Apapun perkataannya: tidak tepat!
Tujuan hidupku adalah keinginanku.
Untuk apa berpikir tentang kepentingan yang lain?
Apakah ada untungnya buatku?
Nanti kalau tujuanku tercapai, barulah!
Siapakah yang berani mendiamkanku?
Entah kemarin, hari ini, atau besok.
Lantunan kata-kataku harus jadi nyanyian,
Alunan melodi yang mendikte setiap telinga.
Ingin sebenarnya aku jujur, “Kalian tidak penting!”
Namun biarlah mereka sadar dengan sendirinya.
Egoku menuntunku sampai di puncak.
Gemuruh semesta menyorakkan namaku.
Oh diriku, aku bangga padaku!
-------------------------------------------------------
— Christnadi, puisi untuk mengisi renungan Warta Jemaat GKI Peterongan, menyesuaikan dengan tema Kebaktian Minggu Prapaskah IV 30 Maret 2025 “Batu Keegoisan”

Tidak ada komentar:
Posting Komentar