Selasa, 21 Oktober 2025

Lupa Gembira


Di suatu malam layar ponsel mencoba jadi lampu sorot

Ia berusaha mengikuti ke mana wajahku pergi


Wajah suram ini ditawari sebuah linimasa

yang menampakkan wajah-wajah tersenyum

dengan latar kemewahan yang menyilaukan.


Kualihkan mataku sebelum terganggu penglihatanku

Namun terlambat, senyumku telah direnggut

Menyisakan wajah yang makin tampak lusuh dan layu.


Alkitab tua memandang dari sudut lemari

Tertawa kecil seraya membisik tanya,

“Kapan terakhir kau bergembira?”

Kepala lupa, tapi lutut mengingat

Dengan cepat ia menjawab,

“Kala berdoa memanjatkan syukur.”


--------------------------------------------------

— Christnadi, 11 Desember 2022

Tidak ada komentar: