Bapa, terima kasih untuk Natal yang terindah yang kami rasakan saat ini.
Bukan karena segala sesuatunya sempurna dan hidup kami bebas dari masalah.
Justru karena saat ini kami sedang bergumul hebat,
tetapi kami dapat tetap merasakan kehadiran-Mu di antara kami.
Justru karena saat ini ada begitu banyak air mata yang menetes,
tetapi kami masih mampu mendengar Yesus Sang Bayi Kudus menangis bersama-sama dengan kami.
Justru karena saat ini kami sedang merasa tertekan, terpuruk, dan direndahkan,
tetapi kami masih dapat bersimpuh dekat palungan Tuhan, menyaksikan Sang Raja mengambil tempat terendah, hanya karena kasih-Nya bagi kami.
Justru karena pada Natal ini masih ada begitu banyak hal yang belum tuntas, masih banyak perasaan yang mengganjal, masih banyak hal yang mengganggu pikiran kami,
tetapi kami masih bisa merasakan damai, bisa mendapatkan ketentraman batin yang tidak terkatakan…
Bukankah semua ini indah, ya Bapa?
Maka biarkan keindahan itu tetap tinggal dalam diri kami, biarkan kehidupan yang Bapa anugerahkan ini kami jalani bersama Tuhan Yesus, Allah yang menjadi Manusia, Allah yang beserta kami. Yang mengerti bahkan merasakan pergumulan kami.
Supaya kami menjadi berani, tidak takut lagi untuk menjalani hidup kami sekarang dan seterusnya, serta mengiringi setiap langkahnya dengan ungkapan syukur.
Dan kami terus berjejak dalam rencana-Mu, menyadari bagaimana hidup kami terletak dalam rancangan besar karya keselamatan Allah yang agung dan mulia itu.
Terima kasih Bapa untuk hari Natal,
terima kasih untuk Yesus Kristus yang masuk dalam kehidupan kami,
Suatu kemustahilan yang indah yang terlaksana,
yang dalam nama-Nya kami berdoa,
Amin.
----------------------------------------------------------------
— Christnadi, sebuah narasi doa yang dipanjatkan menjadi doa Natal pada Kebaktian Malam Natal GKI Peterongan Semarang 24 Desember 2024 pk. 20.00.







