Sabtu, 01 November 2025

Ibadah yang Jahat

 

Semua berbondong boyong

Mengikuti titinada ajakan penuntun langkah

datanglah ke Bait-Nya dengan hati bersuka

Sedang Yang Empunya Bait hatinya bersusah

Karena yang dipanjat ramai-ramai

bukan tangga “kerinduan”

tapi tangga sosial

dengan ritual demi ritual jadi pijakan

bersama mulut berhias “Haleluya” “Puji Tuhan”

 

Sang Tuan yang Maha Menanggung Segala Sesuatu

pun tidak tahan melihat ibadah penuh kejahatan:

“Festival Kemunafikan”

 

Yang isi perayaannya:

meninggikan diri dalam doa ucapan syukur

minim empati saat menceritakan kesaksian

mengatakan ini itu sesat sambil membenarkan diri

 

Padahal Bait Kasih-Nya terbuka lapang

Ruang Maha Akrabnya menanti dikunjungi

Oleh insan yang lelah nyaris menyerah

berjibaku lawan dosa dan kegagalannya

 

Bagi mereka, tangan-Nya berperkara,

“Sekalipun dosamu merah, akan putih jua!”

Maka jadilah mereka beribadah dalam peluk-Nya.


–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

— Christnadi, puisi hasil refleksi terhadap Yesaya 1:10-18 dan Lukas 18:9-14 untuk mengisi renungan Warta Jemaat GKI Peterongan, menyesuaikan dengan tema Kebaktian Minggu, 2 November 2025 “Dilayakkan untuk Menerima Kasih Ilahi"

Tidak ada komentar: